Mempelajari kitab Yesaya – Gambaran Sejarah

Untuk memahami kitab Yesaya, kita harus mengerti latar belakang sejarah

Dalam Kitab Yesaya sangat banyak menyebutkan mengenai bangsa-bangsa dan orang-orang yang berbeda-beda.  Jika tidak memperhatikan dari konteks kehidupan Yesaya yang hidup 2500 tahun yang lalu, mungkin saja kita akan mengalami kesulitan untuk mengerti kitab ini.  Oleh sebab itu, marilah kita ambil waktu untuk memahami sedikit tentang latar belakang kitab Yesaya ini.

Siapa yang menulis kitab ini?

Kitab ini ditulis oleh Yesaya, yang namanya berarti ‘Yahweh menyelamatkan’ atau ‘Yahweh adalah kemenangan.’ Dia menikah dengan seorang nabiah dan memiliki dua orang anak laki-laki. Berdasarkan latar belakang sejarahnya mengatakan bahwa Yesaya dibunuh oleh raja yang jahat bernama Manase dengan cara ditaruh di dalam kayu berongga dan digergaji dibelah menjadi dua bagian. Dia adalah termasuk salah satu pahlawan iman yang tulis oleh penulis Kitab Ibrani di dalam Ibrani 11:37.

 Kapan kitab Yesaya ditulis?

Di awal dari Kitab ini, Yesaya menunjukkan bahwa dia menerima penglihatan ini di zaman pemerintahan raja-raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia.  Kita dapat membaca tentang raja-raja ini di 2 Raja-Raja 15-20 dan 2 Tawarik 26-32.  Kitab nabi Hosea dan Mikha juga ditulis di zaman pemerintahan raja-raja ini. Tahun pelayanan nubuatan nabi Yesaya sejak tahun 700-687 SM, sekitar 63 tahun. Yesaya membuat beberapa kronologis tentang kegiatan  yang bersejarah  dan orang-orang di dalam kitabnya:

  • Di tahun raja Uzia  meninggal, Yesaya mendapat penglihatan dari Allah di Bait Suci (6:1)
  • Nabi Yesaya bertemu raja Ahas saat Aram dan kerajaan Israel menyerang mereka (pasal 7)
  • Di tahun raja Ahas meninggal, Yesaya menyampaikan ucapan illahi terhadadap orang Filistin (14:28)
  • Yesaya menerima nubuatan melawan Mesir dan Etiopia setelah Asyur mengalahkan Asdod (20:1)
  • Pasal 36 – 39 mencatat beberapa kali saling berinteraksi antara Yesaya dan raja Hizkia

 Latar belakang sejarah

Mari kita mulai dengan melihat raja-raja yang dijelaskan di kitab Yesaya untuk mendapatkan gambaran tentang nubuatan Yesaya dan apa yang terjadi selama pelayanannya:

  • Raja Uzia, yang juga dikenal sebagai Azarya (2 Raja-Raja 15:1-7, 2 Tawarik 26:1-23) -Yesaya memulai karir sebagai nabi di bawah kekuasaan Raja Uzia (1:1).  Di tahun raja Uzia mati, Yesaya menerima penglihatan dari Allah yang duduk di tahtah-Nya di dalam Bait Allah (pasal 6). Raja Uzia diketahui sebagai raja yang baik. Dia masih berumur 16 tahun saat dia menjadi raja Yehuda setelah pembunuhan ayahnya, dan memerintah selama 52 tahun.  2 Tawarikh mencatat bahwa Uzia dalam kesombongannya berjalan memasuki Bait Allah membawa korban bakaran kepada Allah, yang adalah seharusnya tanggung jawab sorang imam. Saat imam menegur dia dan Uzia merespon dengan kemarahan, akibatnya terjadi kusta di dahinya, maka Uzia penuh dengan kusta sepanjang hidupnya, lalu ia dikeluarkan dari rumah Allah, dan anaknya Yotam mengggantikannya untuk memerintah atas Israel.
  • Raja Yotam (2 Raja-Raja 15:32-38, 2 Tawarik 27:1-9) – dikenal sebagai raja yang baik, Yotam berumur 25 tahun saat menjadi raja Yehuda dan memerintah selama 16 tahun. Di dalam pemerintahannya di mana Aram dan kerajaan sebelah utara Israel mulai menyerang Yehuda.
  • Raja Ahas (2 Raja-Raja 16:1-20, 2 Tawarik 28:1-27) – berumur 20 tahun saat menjadi raja, memerintah selama 16 tahun.  Alkitab mencatat bahwa raja Ahas tidak melakukan kebenaran di mata Tuhan. Ia berjalan sama seperti kerajaan sebelah utara Israel – menyembah berhala, membakar anak laki-lakinya dan membuat korban persembahan di tempat yang tinggi. Pada waktu itu, Yehuda dikuasai oleh Aram dan Israel, akhirnya mengalami kekalahan yang besar.  Tetapi saat orang-orang Israel membawa orang-orang Yehuda sebagai tahanan, nabi Obed menegur mereka dan membebaskan mereka.  Di waktu raja Ahas mengirim hadiah kepada Asyur untuk membebaskan mereka dari Aram dan Israel.  Meresponi itu, Asyur mengalahkan Aram dan kota Damsyik, membawa orang-orang ke dalam pembuangan. Setelah itu, saat Yehuda diserang oleh Edom, Ahas sekali lagi kembali kepada Asyur untuk meminta bantuan, tetapi di waktu itu Asyur tidak bekerjasama dengan Yehuda.  Di pasal 7, Yesaya mencatat interaksi dengan raja Ahas saat Yehuda diserang oleh Aram dan Israel, memperingati dia supaya tidak meminta bantuan kepada Asyur tetapi percaya kepada Allah.
  • Raja Hizkia (2 Raja-Raja 18:1-20:21, 2 Tawarik 29:1-32:33, Yesaya 36:1-39:8) – diketahui sebagai raja yang baik, Hizkia berumur 25 tahun saat dia menjadi raja dan memerintah selama 29 tahun. Dia membersihkan Bait Allah, menghancurkan patung-patung berhala dan menghancurkan bukit-bukit pengorbanan tempat orang-orang menyembah berhala. Di awal masa pemerintahannya, Hizkia menyaksikan Asyur mengalahkan kerajaan sebelah utara Israel, membawa orang-orang kepada pembuangan.  Hizkia menolak untuk melayani raja Asyur, dan sebagai hasilnya, Asyur menyerbu Yehuda dan mengepung Yerusalem. Hizkia mendemonstrasikan kepercayaannya kepada Tuhan dengan menangis dan berdoa kepada-Nya.  Sebagai hasilnya, Tuhan dengan mujizatnya mengalahkan tentara Asyur, membunuh 185.000 tentara dalam satu malam.  Setelah itu Hizkia menjadi sakit yang dikatakan oleh Yesaya akan membawa kepada kematian.  Setelah itu, Hizkia merendahkan dirinya dan berdoa kepada Tuhan, kemudian Tuhan menyembuhkannya dan menambahkan umurnya 15 tahun lagi. Hizkia adalah contoh dari raja yang benar yang percaya kepada Tuhan walaupun dia bukan raja yang sempurna yang bisa membawa kerajaan Allah ke dunia.  Setelah masa penyembuhannya, Hizkia menerima perwakilan dari Babel dan memperlihatkan harta kekayaannya.  Yesaya menegur raja Hizkia, menubuatkan bahwa suatu saat Babel akan datang dan mengambil seluruh kekayaannya dan membawa orang-orang Yerusalem ke dalam pembuangan.  Di dalam masa waktu itu, kita bisa melihat walaupun raja Hizkia adalah raja yang baik, dia tetap tidak sempurna.  Dia dicobai dengan kekuasaan dan kekayaan dan keinginan untuk membuat orang lain terkesan.  Bukannya memberikan kemuliaan kepada Tuhan, tetapi mencoba untuk mendemonstrasikan kemuliaannya sendiri kepada Babel.  Salah satu tema yang berulang di dalam Yesaya adalah kesombongan, arogansi yang menjangkiti manusia dan bangsa-bangsa, dan kita bisa melihat kesombongan juga bekerja di dalam kehidupan seorang raja Hizkia yang baik sekalipun.
  • Raja Manasye (2 Raja-Raja 21:1-18, 2 Tawarikh 33:1-20) – Walaupun tidak terdapat catatan pelayanan nabi Yesaya selama pemerintahan Raja Manasye, tradisi mengatakan bahwa raja membunuh Yesaya dengan meletakannya di batang kayu berlubang dan digergaji memotongnya menjadi dua bagian.  Raja Manasye dikenal sebagai raja yang jahat.  Dia mulai memerintah di usia 12 tahun dan berkuasa selama 55 tahun.  Dia mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan dan berhala-berhala yang telah dihancurkan ayahnya Hizkia.  Bahkan dia menempatkan berhala-berhala dan mezbah berhala di dalam Bait Allah.  Dia mempersembahkan anaknya menjadi korban dalam api, melakukan sihir dan telah bersalah dengan menumpahkan darah orang yang tidak bersalah.  Kitab Tawarikh mencatat bahwa pada akhirnya Manasye bertobat dari kejahatannya dan penyembahan berhala.

Apa yang bisa dilakukan :

  • Baca 2 Raja-Raja pasal 15 sampai 21:18 dan 2 Tawarik 26 sampai 33:20
  • Bayangkan apa yang terjadi untuk Yesaya melayani di waktu ini.
  • Saat kamu membaca 2 Raja-Raja, ambil catatan apa yang terjadi dengan kerajaan sebelah utara Israel.

Setelah kita mempelajari kehidupan para raja tersebut, itu menolong kita memahami situasi seperti apa yang Yesaya hadapi dalam pelayanannya.  Dia menghadapi raja yang jahat seperti Ahaz dan Manasye, tapi juga raja yang baik seperti Uzia dan Hizkia.  Bahkan raja yang baik sekalipun melakukan kesalahan besar selama pemerintahan mereka.  Sebagai seorang nabi selama 63 tahun, Yesaya sudah cukup tua, kemungkinan dalam usia 80an dia mati oleh Raja Manasye.

Sebagaimana kita mempelajari Kitab Yesaya, kita harus memiliki pengertian dasar dari sejarah Perjanjian Lama.  Yesaya menyebutkan banyak bangsa dan adikuasa dalam bukunya, dan itu penting untuk mengetahui bagaimana mereka saling berhubungan satu dengan lainnya.

Perjanjian Lama mencakup sekitar 1500 tahun.  Dalam masa itu, berbagai bangsa bangkit untuk menjadi adikuasa.  Untuk sesaat, kerajaan-kerajaan ini bermunculan tak terhentikan dan tak terkalahkan.  Mereka kelihatan seperti akan berkuasa selamanya.  Di sini ada garis besar kerajaan yang memerintah selama masa Perjanjian Lama.

  • Mesir – Kejadian, Keluaran. Kita membaca bagaimana Tuhan membebaskan orang Israel dengan cara yang ajaib  dari perbudakan orang Mesir dan membawa mereka ke Tanah Perjanjian.
  • Asyur – 1 & 2 Raja-Raja, 1&2 Tawarikh, Yesaya, Hosea, Amos, Yunus, Mikha, Nahum.  Dalam sejarah, Nabi Yesaya hidup selama masa ini. Niniwe adalah ibukota Asyur yang sangat terkenal. Pada akhirnya Kerajaan Asyur mengalahkan 10 suku Israel bagian Utara dan berusaha mengalahkan Yehuda dan Yerusalem pada masa pemerintahan Raja Hizkia.
  • Babel – 2 Raja-Raja, 2 Tawarikh, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel, Obaja, Habakuk, Zefanya. Di bawah kekuasaan Raja Nebukadnezar,  Babel mengalahkan Yerusalem, menghancurkan Bait Allah dan membawa orang Israel dalam pembuangan selama 70 tahun.  Dalam Alkitab, Babel menjadi sebuah simbol kesombongan manusia, arogan, nafsu kekuasaan dan pemberontakan melawan Tuhan.  Dalam Perjanjian Baru, Pemerintahan Roma seringkali dikaitkan dengan Babel.  Kitab Wahyu menggunakan istilah Babel untuk menjelaskan bangsa yang menentang Tuhan yang hidup.
  • Persia – Daniel, Ezra, Nehemia, Ester, Hagai, Zakharia, Maleakhi.  Di bawah raja Koresh, Kerajaan Persia mengalahkan Babel dan mengizinkan orang Yahudi kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait Allah.  Di bawah raja Persia, Daniel dibebaskan dari gua singa.
  • Yunani – Kerajaan ini berkuasa selama 400 tahun, masa antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.  Kerajaan Yunani didirikan oleh Alexander Agung, kemudian dibagikan pada 4 jenderalnya saat ia mati.  Kerajaan ini muncul di beberapa penglihatan Daniel – digambarkan sebagai kerajaan tembaga saat ia bermimpi tentang patung (Daniel 2:32, 2:39), sebagai macan tutul berkepala 4 saat penglihatan keempat binatang buas (Daniel 7:6), dan sebagai kambing jantan dalam penglihatan tentang domba jantan dan kambing jantan (Daniel 8:5-8, 8:21). Kebanyakan penglihatan Daniel pasal 11 adalah penglihatan profetik dari pengalaman Yehuda dengan 2 kerajaan Yunani yang berdiri setelah kematian Alexander Agung. 
  • Kerajaan Romawi – inilah kerajaan yang berkuasa pada masa Perjanjian Baru.  Yesus dan para rasul hidup selama masa ini dan gereja mula-mula terbentuk dalam masa pemerintahan Romawi.  Kerajaan Romawi juga muncul dalam penglihatan Daniel, digambarkan sebagai kaki dari campuran tanah liat dan besi saat ia bermimpi sebagai patung (Daniel 2:33-35; 2:40-45) dan sebagai binatang buas ke-4 yang menakutkan dalam penglihatan tentang 4 binatang-binatang buas (Daniel 7:7).

Selama masa bersejarah ini, ada beberapa kejadian penting Israel dan Yehuda yang perlu kita perhatikan. Memahami kejadian-kejadian ini akan menolong kita mempelajari kitab Yesaya:

  • Pecahnya Kerajaan – Kerajaan Israel terpecah menjadi Kerajaan Utara Israel (10 suku) dan Kerajaan Selatan Yehuda.  Dapat kita baca dalam 1 Raja-Raja 12 dan 2 Tawarikh 10 ketika Raja Rehabeam berniat memerintah rakyat dengan kasar.  Sebagai hasilnya, 10 suku sebelah utara memisahkan diri dan mengangkat Yerobeam sebagai raja mereka sementara raja Rehabeam menjadi raja atas Yehuda (dan suku Benyamin).  Kerajaan Utara Israel terkenal dengan raja-raja yang jahat dan penyembahan berhala.  Selama masa kerajaan ini terpecah, beberapa kali Yehuda dan Israel menjadi sekutu dan di waktu yang berbeda mereka bermusuhan. Semakin kita membaca pembuangan ke Babel, kembalinya ke Yerusalem dan selanjutnya dalam Perjanjian Baru, kita akan melihat istilah ‘orang Yahudi’ digunakan untuk menggambarkan kaum keturunan suku Yehuda. Dalam pengajaran ini, saya akan menggunakan kata Israel untuk menggambarkan 10 suku Utara Israel, atau gabungan 12 suku bersama Yerusalem dam Yehuda, atau menunjuk pada penduduk Yerusalem dan Yehuda setelah kejatuhan suku Utara Israel.  Contoh terakhir ini secara khusus terjadi di sebagian kitab Yesaya di mana Tuhan berbicara tentang hambaNya Israel, walaupun suku Utara Israel sudah pernah dikalahkan oleh Asyur bertahun-tahun sebelumnya.              
  • Asyur mengalahkan Kerajaan Utara Israel – Kekuatan Kerajaan Asyur berkembang dan akhirnya mengalahkan Kerajaan Utara Israel.  Kita membaca hal ini dalam 2 Raja-Raja 17.  Inilah akhir dari 10 suku Utara Israel.  Penduduk di daerah ini pada akhirnya menjadi orang Samaria yang dapat kita baca dalam Injil Perjanjian Baru.  Peristiwa ini mungkin saja terjadi antara Yesaya 35 dan 36 namun tidak disebutkan secara spesifik dalam kitab Yesaya (Israel/Efraim terakhir disebutkan dalam pasal 28). Raja Asyur juga berusaha menaklukkan Yerusalem dan Yehuda selama pemerintahan Raja Hizkia namun secara ajaib dikalahkan oleh Tuhan.  Kita dapat membaca hal ini dalam 2 Raja-Raja 18-19, 2 Tawarikh 32 dan Yesaya 36-37.     
  • Pembuangan – Raja Nebukadnezar dan kerajaan Babel mengalahkan Yehuda dan Yerusalem, membawa orang-orang menjadi tawanan ke Babel di mana mereka akan tinggal selama 70 tahun.  Kita dapat membacanya dalam 2 Raja-Raja 25, 2 Tawarikh 36, Yehezkiel 24 dan Yeremia 39 dan 52.
  • Kembali ke Yerusalem – di bawah Raja Koresh dan kerajaan Persia, umat Israel diizinkan kembali ke Yerusalem untuk mendirikan kembali kota dan Bait Allah.  Kita dapat baca tentang ini dalam Ezra 1 dan Nehemia 1.  Kitab Yesaya juga menyebutkan Koresh dalam pasal 44 dan 45.
  • 400 tahun Diam – setelah Yerusalem dan Bait Allah kembali dibangun, tidak terdapat nubuatan yang tertulis selama 400 tahun hingga kedatangan Yesus.  Selama waktu itu, Kerajaan Persia dikalahkan oleh Alexander Agung dan Yunani. Selanjutnya Kerajaan Yunani dikalahkan oleh Romawi.  Inilah latar dari Perjanjian Baru.

Sekarang mari lihat bagaimana kerajaan-kerajaan ini muncul dalam kitab Yesaya.  Ingatlah nabi Yesaya hidup di saat Kerajaan Asyur memiliki kekuatan dominan di wilayah tersebut.

  • Mesir – Mesir pernah menjadi kerajaan yang dominan jauh sebelum Nabi Yesaya hidup, namun Mesir masih menjadi bangsa yang signifikan di masa Nabi Yesaya.  Nabi Yesaya memperingati Israel untuk tidak mengandalkan Mesir atas perlindungan terhadap Asyur (Pasal 30-31).  Pada Pasal 19-20, Yesaya memberi nubuatan khusus tentang peringatan dan penghakiman untuk Mesir dan Kush (Etiopia), ini adalah nubuatan yang sangat terkenal di mana Yesaya telanjang selama 3 tahun, sebuah gambaran nubuatan tentang bagaimana Asyur akan mengalahkan Mesir dan menuntun mereka ke dalam pembuangan.
  • Asyur – banyak pasal di kitab Yesaya (pasal 1-39) ditulis dalam  konteks Asyur.  Selama masa hidup Yesaya, ia menjadi saksi perkembangan kekuatan Asyur.  Di bawah Raja Ahaz ketika Yehuda diserang oleh Aram (Damsyik) dan kerajaan utara Israel, Yesaya mengingatkan Raja Ahaz untuk tidak ke Asyur dan menjadi sekutu dengan mereka (Yesaya 7).  Yesaya memprediksi bahwa Asyur akan menghancurkan kerajaan Utara Israel (8:1-8).  Tuhan menyatakan bahwa Ia akan menggunakan Asyur untuk menghukum Israel atas kejahatan dan penyembahan berhala (10:12-19,1424-27, 30:31-32).  Dalam Pasal 36-37 setelah Asyur mengalahkan kerajaan utara Israel, kita membaca bagaimana raja Sanherib menyerang Yehuda dan mengepung Yerusalem saat pemerintahan Hizkia.  Hizkia percaya pada Tuhan, dan Asyur dikalahkan secara ajaib dan mundur dari Yehuda.  Asyur terkenal dalam kekejaman dan kejahatan.   Namun di tengah nubuatan melawan Asyur dan Mesir tadi, Yesaya memberikan sebuah janji yang kuat bahwa di masa yang akan datang Mesir dan Asyur akan bergabung bersama Israel untuk menyembah Tuhan (19:19-25).  Hal ini menunjukan hati Tuhan agar semua bangsa diperdamaikan dengan Dia dan kemuliaanNya menutupi bumi seperti air menutupi lautan (Yesaya 11:9).
  • Babel – Selama bertahun-tahun Babel dikuasai oleh Asyur.  Pada saat inilah raja Hizkia dengan bodohnya mengajak utusan dari Babel melihat semua harta kekayaannya (Yesaya 39).  Nabi Yesaya menegur Raja Hizkia melalui nubuatan bahwa suatu saat semua kekayaan Yerusalem akan dirampas dan dibawa ke Babel (39:6-7).  Pada 605 SM, Babel mengalahkan Asyur dan menjadi kerajaan yang dominan di wilayah itu. Di bawah kekuasaan raja Nebukadnezar pada 587 SM, orang Babel mengalahkan Yerusalem, menghancurkan Bait Allah, dan membawa orang Yahudi kepada pembuangan di Babel selama 70 tahun.  Yesaya memiliki banyak nubuatan melawan Babel, yang menarik adalah karena Babel tidak menaklukkan Asyur hingga hampir 80 tahun setelah kematian Yesaya.  Ketika Babel menaklukkan Yerusalem, Yesaya sudah meninggal selama hampir 100 tahun.  Namun, Tuhan telah memberikan banyak nubuatan dan penghakiman melawan Babel pada Nabi Yesaya (Pasal 13:1-14:23, 21:1-8, 43:14-21, 47:1-15).  Salah satu nubuatan ini sangat terkenal karena sering dikaitkan dengan penggambaran Setan (14:12-14).  Babel sering digunakan dalam Perjanjian Baru sebagai simbol kerajaan setan dan bangsa-bangsa yang menentang Tuhan yang Hidup (1 Petrus 5:13, Wahyu 14:8, 16:19, 17:1-13, 18:1-24).  Yesaya memprediksi Babel akan jatuh di tangan Persia (13:17-22, 46:1-2).  Dalam menunjukkan kebanggaannya, Hizkia menunjukkan semua harta kekayaannya pada utusan dari Babel (Pasal 39). Yesaya menegurnya, mengatakan bahwa suatu saat Babel akan kembali dan mengambil bukan hanya harta kekayaannya tapi juga keturunannya ke Babel.  Meskipun dia sudah mati selama lebih dari 150 tahun, Yesaya mendorong orang Yahudi untuk meninggalkan Babel dan kembali ke Yehuda dan membangun kembali Yerusalem (48:12-22).
  • Persia – juga disebut sebagai kerajaan Media-Persia karena bersekutu dengan bangsa Media. Yesaya menubuatkan bahwa mereka akan menaklukkan kerajaan Babel 150 tahun mendatang (13:17-22).  Selain itu, Yesaya mengidentifikasi Raja Koresh dengan nama (44:28-45:7).  Raja Koresh adalah raja yang menandatangani dekrit yang mengizinkan orang Yahudi pulang kembali dan membangun kembali Bait Allah di Yerusalem (2 Tawarikh 36:22-23, Ezra 1:1-4).  Yesaya pasal 40 sampai 55 banyak berisi anjuran bagi orang Yahudi untuk meninggalkan Babel dan kembali ke Yerusalem.

Dengan pengertian ini tentang sejarah Israel, kita akan diperlengkapi untuk mempelajari kitab Yesaya.  Dalam artikel berikutnya, kita akan dapat gambar besar dari kitab Yesaya, mulai dari awalnya dan berjalan sampai akhir. 

%d blogger menyukai ini: