Pemeriksaan kesehatan rohani – 1 Yohanes

Apakah kita berjalan dalam terang dan kasih?

Inilah waktunya untuk melakukan pemeriksaan rohani oleh Dr. Yohanes dan lihat bagaimana keadaan kita. Yohanes menulis surat ini berhubungan dengan guru-guru  palsu yang mengganggu gereja dengan pengajaran palsu mereka. Salah satu masalah yang besar adalah dosa.  Guru yang palsu tidak mempercayai dosa karena mereka percaya bahwa roh mereka telah diselamatkan. Sehingga kehidupan mereka bisa terlihat sangat tidak bermoral, penuh dosa, dan tidak mengasihi. Yohanes banyak menulis surat ini untuk menolong kita mengetahui apa artinya menungikut Yesus. Seharusnya memiliki buah, atau perbuatan baik, sikap hati, keputusan, tindakan yang jelas dalam hidup kita jika Kristus tinggal dalam kita.

Dibawah ini adalah daftar dari 1 Yohanes. Ini diatur menurut tema-tama utama didalam surat Yohanes, bahwa Tuhan adalah terang dan Tuhan adalah kasih. Katagori ketiga berbicara tentang kita dipanggil untuk hidup sama seperti Kristus hidup, untuk mencerminkan hidupNya kepada mereka yang berada disekitar kita. Kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan gambaran Kristus (Roma 8:29). Mari kita menyusuri dan lihat bagaimana keadaan kita…

Apakah saya berjalan dalam kasih?

  • Apakah saya mengasihi sesama saya? Atau apakah saya membenci sesama saya? (2:9-10, 3:10, 3:14-15, 3:23, 4:7-8, 4:11-12, 4:20-21, 5:2-3)
  • Apakah saya tinggal dalam kasih? (4:16)
  • Apakah saya memberikan hidup saya untuk saudara-saudara saya? (3:16)
  • Apakah saya menutup hati saya kepada yang miskin dan membutuhkan? (3:17)
  • Apakah saya hanya berbicara tentang kasih? Atau apakah hidup saya sebenarnya menunjukkan kasih? (3:18)

Apakah saya berjalan dalam terang (kekudusan)?

  • Apakah saya berjalan dalam dosa terus-menerus? (3:6, 3:8-9, 5:18)
  • Apakah saya mempraktekkan kebenaran? Atau apakah saya hanya berbicara tentang mempraktekkan kebenaran? (2:29, 3:7, 3:10)
  • Apakah saya berjalan dalam terang atau apakah saya berjalan dalam kegelapan? Apakah saya terbuka dan transparan tentang kehidupan saya atau apakah saya menyembunyikan beberapa hal? (1:6)
  • Apakah saya berpura-pura sempurna dan tanpa dosa? Apakah saya berjalan dalam kerendahan hati, keterbukaan, dan transparans, mengakui dosa dan kelemahan, peka dan menyadari kekurangan saya? (1:8-10)
  • Apakah saya menyucikan diri saya sendiri? Apakah saya berusaha untuk berjalan dalam kekudusan? (3:3)

Apakah saya mengikuti Dia? Apakah saya taat? Apakah saya terlihat seperti Yesus?

  • Apakah saya menjaga perintahNya/firmanNya? (2:3-5, 3:22, 3:24, 5:2-3)
  • Apakah saya berjalan seperti Yesus berjalan? Apakah saya hidup seperti Yesus hidup? Apakah saya terlihat seperti Yesus diluar dalam keputusan-keputusan saya, kelakuan saya, sikap saya, dan tindakan saya? (2:6)
  • Apakah saya mengasihi dunia? (2:15-17)
  • Apakah saya melakukan kehendak Tuhan? (2:17)
  • Apakah saya tinggal dalam Anak dan Bapa? (2:24, 2:27)
  • Apakah saya melakukan apa yang menyenangkanNya? (3:22)
  • Apakah saya percaya dalam (menyerahkan hidup saya kepada) Yesus? (3:23)
  • Apakah saya berjalan dalam ketakutan? (4:18)

Melalui daftar ini bukanlah dibentuk untuk menuduh kita tetapi untuk menantang kita. Akan sangat tidak mungkin kalau seseorang melakukan semua ini dengan sempurna. Tetapi berharap ini bisa menunjukkan area-area pertumbuhan dimana kita bisa lebih menyerahkan hidup kita kepada Yesus dan belajar untuk lebih mencerminkan Dia kepada orang lain. Mengikuti Yesus adalah suatu proses, sesuatu yang akan terus kita lakukan sepanjang hidup kita (Filipi 3:12-14). Ini adalah suatu hubungan, dan hubungan itu tidak pernah statis. Ada dinamis, melibatkan pewahyuan terus-menerus, pertumbuhan yang terus menerus dan perubahan yang terus-menerus. Inilah kebenaran secara khusus yaitu hubungan dengan Tuhan. Jika kita memperhatikan kehidupan kita dan melihat ada kekurangan dalam pertumbuhan dan perubahan didalam kehidupan kita, mungkin ini adalah suatu indikasi bahwa kita memperlakukan iman kita lebih sebagai latihan agamawi dan bukan hubungan yang dinamis dengan Tuhan yang hidup.

Sekarang, kita sebutkan hal ini sebagai suatu daftar rohani, tetapi perhatikan berapa banyak dari hal-hal yang ada didalam daftar ini dibentuk untuk menjadi berkat bagi orang lain dalam dunia ini. Orang yang sehat secara rohani akan menghasilkan buah dan memiliki dampak dalam dunia ini dan dalam kehidupan orang lain. Lihatlah buah roh – kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, murah hati, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan pengendalian diri (Galatia 5:22-23), hal-hal ini dibuat untuk menjadi berkat bagi orang lain. Buah roh tidak dibuat untuk pribadi dan disimpan sendiri. Jika kita sehat secara rohani, kita akan diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain. Kita tidak bisa memisahkan dunia rohani dari dunia fisik.

Jadi mari kita menantang diri kita untuk kita bisa bertumbuh dan mengaplikasikan area-area ini yang sudah didaftar oleh Yohanes. Kabar baik tentang Tuhan adalah ketika kita mendapat pewahyuan dan bertobat, sebagaimana kita mengubah pemikiran kita dan berserah kepadaNya lebih lagi, Dia setia dan benar untuk mengampuni dosa kita dan untuk membersihkan kita dari semua ketidakbenaran dan memperbaharui kita lebih serupa dengan gambaranNya (1 Yoh 1:9). Dia juga setia untuk memberikan kepada kita kuasanya yang besar untuk mengubahkan kita dari dalam keluar, mengatasi dosa, dan menghasilkan karakter yang Yohanes gambarkan diatas.

 

 

%d blogger menyukai ini: