Kita telah melihat ayat ini dari sudut-sudut yang berbeda, tetapi sedikit terpisah dari bagian lain kitab Yeremia. Ketika kita belajar satu ayat firman, sangat penting untuk mengerti konteksnya. Ayat itu adalah bagian dari sebuah paragraf, yang mana bagian dari pasal yang merupakan bagian dari keseluruhan kitab. Kita bisa belajar lebih banyak tentang kitab jika kita mengerti konteksnya. Sangat penting juga memiliki pengertian konteks sejarah. Kitab Yeremia ditulis lebih dari 2500 tahun yang lalu untuk orang Yahudi di Yerusalem. Penting untuk mengerti seperti apa dunia mereka sebelumnya, budayanya, apa yang terjadi di masa itu untuk mendapatkan pewahyuan yang lebih jauh tentang apa yang sedang dikatakan ayat itu.
Penghakiman Tuhan
Buku Yeremia dapat menjadi buku yang sulit untuk dibaca, penuh dengan keputusasaan, kesedihan, dan penghakiman. Kita mendengar tentang kekalahan Yerusalem (kota Tuhan), kerusakan Bait (Rumah Tuhan), dan pembantaian dan pembuangan Israel (umat Tuhan). Sejak awal kita perlu mengerti mengapa Yeremia mencatat banyaknya penghakiman Tuhan. Itu karena Tuhan sedang menanggapi kejahatan, penyembahan berhala dan ketidaktaatan orang Israel, umat pilihanNya. Mereka seharusnya mewakili cinta kasih Tuhan, keadilan dan kebenaran kepada bangsa-bangsa. Sebaliknya mereka membuat kejahatan, dosa, ketidakadilan dimana mereka seharusnya bertolak belakang dengan bangsa-bangsa lain. Alhasil bangsa Israel mengalami kutuk-kutuk ketidaktaatan yang dijelaskan dalam perjanjian yang Tuhan berikan kepada mereka beratus-ratus tahun sebelumnya di Ulangan 27-30.
Tetapi selama pelayanan profetik oleh Yeremia, orang-orang percaya bahwa Bait Allah dan Kota Allah tidak akan pernah jatuh, bahwa itu akan bertahan selamanya. Lagipula Yahwe sudah membuat perjanjian dengan Daud bahwa keturunannya akan memerintah selamanya (sebuah perjanjian yang dipenuhi dalam keturunannya, Yesus!). Ada suatu kesombongan dengan berpikir, oleh hanya karena kita umat Tuhan, Dia akan selalu mendukung kita bahkan ketika kita tidak taat dan gagal mewakilkanNya kepada bangsa-bangsa. Yeremia menyaksikan berapa banyak orang akan berpikir tentang hal yang tidak terpikirkan – kejatuhan kota Yahwe dan kerusakan Bait Yahwe, dan pembuangan umat Yahwe kedalam tangan orang-orang jahat dan penyembah berhala, yang dibawa ke hati bangsa mereka dan pusat untuk penyembahan berhala – Babilonia itu sendiri.
Yeremia berdiri sendiri
Dan ditengah-tengah itu semua, Yeremia memberikan pesan yang tidak umum – menyerahlah kepada Babilonia dan engkau akan hidup, tetapi lawanlah dan engkau akan menderita dan mati. Pasti tidak ada seorangpun yang mau mendengar pesan ini. Tetapi Yeremia berdiri di hadapan seluruh bangsa dan mengatakan pesan ini. Dia berdiri sendiri untuk Tuhan. Selama hidupnya dia dipenjarakan, dia dibuang di tanah di penampungan air, dan dia dibawa ke Mesir bertentangan dengan keinginannya. Di satu titik, imam-imam dan nabi-nabi sebenarnya berencana untuk membunuh Yeremia. Kehidupan Yeremia sebagai seorang nabi yang menderita ditentang oleh pemimpin-pemimpin keagamawian, yang akan digambarkan melalui Yesus bertahun-tahun kemudian.
Ketika kita mengerti sejarah Yeremia secara kontekstual, itu membantu kita mengerti betapa luarbiasanya dia. Ada masa kegelapan dan mengerikan. Orang-orang telah meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala. Beberapa dosa terdaftar di kitab Yeremia yaitu penyembahan berhala, pengorbanan anak, ketidakadilan, penindasan orang miskin, kegiatan-kegiatan keagamawian yang kosong, ketidaktaatan, menolak firman Tuhan, keras kepala dan menolak untuk bertobat atau berubah. Raja, nabi-nabi, dan imam-imam telah menyimpang dari Tuhan. Sering sekali Yeremia berdiri sendiri dalam menentang mereka semua, memanggil bangsa untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Darimana asal keberanian dan keteguhan hatinya? Bagaimana dia memiliki kekuatan untuk berdiri sendiri? Karena dia mengenal dan mengerti Tuhan.
Menghadapi bangsa-bangsa adikuasa, kekacauan dan ketidakpastian
Pada waktu itu Yerusalem dan Yehuda adalah sebuah penggadaian politik yang tertangkap di antara dua kerajaan yang berkuasa dalam sejarah – bangsa Babilonia dan Mesir. Bangsa Mesir sedang menurun dan Babilonia bertumbuh dalam kekuasaan dan mengalahkan kerajaan-kerajaan yang lain. Mesir dan Babilonia, keduanya adalah kerajaan penyembah berhala dan keji. Tetapi orang-orang Yehuda terus-menerus ingin membentuk sebuah persekutuan dengan Mesir melawan bangsa Babilonia. Dengan jelas Tuhan berbicara melalui Yeremia, bahwa jika mereka tunduk kepada bangsa Babilonia, mereka akan hidup. Tetapi jika mereka mengejar sebuah persekutuan dengan Mesir, mereka akan mati. Raja dan bangsa Yehuda menolak firman Tuhan dan mengejar sebuah persekutuan dengan Mesir secara terus-menerus. Hasil dari ketidaktaatan mereka adalah kehancuran Yerusalem secara menyeluruh. Kitab Yeremia menunjukkan bahwa walaupun pemerintahan yang kita miliki baik atau buruk, hal yang paling penting adalah jika kita mengenal dan mengerti Tuhan.
Ini adalah masa kekacauan dan ketidakpastian. Banyak kerajaan-kerajaan bangkit dan jatuh. Bagaimana Yeremia dapat berdiri diatas iman selama masa pergolakan dan masa mengerikan itu? Apa hal yang paling penting ditengah-tengah kekacauan dan ketidakpastian itu? Apa hal yang paling penting ketika keadaan ekonomi hancur, bencana alam menerpa, atau kita melihat pertambahan penindasan dan ketidakadilan? Apakah solusi kita mencoba dan mendapatkan lebih banyak kebijakan, kekuasaan atau kekayaan? Tidak, Yeremia menyatakan bahwa hal yang paling penting dalam masa ketidakpastian dan kekacauan adalah untuk mengenal dan mengerti Tuhan.
Bagaimana Yeremia dapat berdiri diatas iman di hadapan bangsa-bangsa, di hadapan kerajaan-kerajaan, di hadapan kekuasaan-kekuasaan duniawi yang sepertinya tidak terkalahkan dan tidak terhentikan? Dalam masa sekarang ini, seumpama berdiri dan menyatakan firman Tuhan kepada bangsa-bangsa adikuasa seperti Amerika, Rusia atau Cina. Apakah kita percaya bahwa tidak ada bangsa yang melampaui otoritas dan kuasa Tuhan? Apakah kita beriman bahwa kuasa Tuhan yang tidak terbatas jauh lebih besar dari kekuatan dahsyat yang dimiliki bangsa-bangsa ini? Bagaimana seorang manusia seperti Yeremia mampu berdiri melawan suatu adikuasa? Yeremia tahu bahwa raja-raja dunia akan berganti secara terus-menerus, mereka bisa datang dan pergi. Dia tahu bahwa kerajaan bangkit dan jatuh secara terus menerus. Suatu hari mereka kelihatannya tidak terkalahkan, dan kemudian mereka akan berlalu dan menjadi suatu bagian dari sejarah. Tetapi Yeremia tahu bahwa ada Raja yang akan selalu berada di tahta, yang selalu dalam kendali, yang tidak dapat tergoncangkan dan tidak akan pernah berubah. Dia tahu bahwa ada Kerajaan yang tidak akan pernah jatuh, yang tidak akan pernah berakhir, faktanya kerajaan itu akan bertumbuh dan memenuhi seluruh bumi (Daniel 2:44, 2:44, 4:3). Yeremia mampu untuk berdiri sendiri melawan kerajaan-kerajaan karena dia mengenal dan mengerti Tuhan.
Aplikasi
- Komitmen untuk bertumbuh dalam pengetahuan dan pengertian kita tentang Tuhan. Berpeganglah kepada Dia dalam segala situasi. Berdirilah teguh dalam iman kita. Walaupun kita mengalami pencobaan-pencobaan, penindasan atau penderitaan, tetaplah berpegang kepada Tuhan. Walaupun kita melihat bangsa sedang bergoncang, kita melihat kerajaan bangkit dan jatuh, tetap berpegang kepada Tuhan. Marilah kita belajar untuk mempercayainya dalam segala keadaan. Dia tidak pernah berubah, Dia tidak tergoncangkan, kerajaanNya kekal.